Kamis, 02 Mei 2013

Sejarah Candi Lor-Candirejo-Nganjuk






Kota Nganjuk merupakan sebuah kota kecil yang memiliki potensi dalam berbagai sektor kehidupan. Salah satu di antaranya adalah sektor pariwisata. Tidak hanya keindahan panorama alam saja yang ditawarkan oleh beberapa obyek wisata Nganjuk, melainkan pula obyek wisata yang mengandung unsur  historis (sejarah nganjuk), dan juga nilai-nilai budaya. Salah satu wisata yang menonjolkan unsur historis di  kabupaten Nganjuk adalah Candi Lor. Lokasi candi lor ini terletak di desa Candirejo kecamatan Loceret kabupaten Nganjuk. Jalan untuk menuju Candi Lor Nganjuk ini sangat mudah dijangkau oleh masyarakat lokal Nganjuk sendiri maupun wisatawan yang ingin berkunjung. Jika kita menggunakan sarana transportasi umum, kita bisa menggunakan bus jurusan Nganjuk-Kediri kemudian turun di pertigaan Loceret. Setelah itu, kita bisa menggunakan becak atau ojek. Untuk menghemat biaya, pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 5 menit saja.
Pada candi lor ini,kita bisa menyaksikan bukti sejarah penting berdirinya kota Nganjuk. Bukti peninggalan di masa lampau ini memang sudah terlihat sangat tua. Namun bukan berarti pemerintah kabupaten Nganjuk tidak berusaha untuk melindunginya. Pemerintah ingin membuat bukti sejarah tersebut terlihat lebih alami. Candi ini berdiri atas tanah seluas 42 x 39,4 meter 91654 meter persegi), luas soebasemen (alas) 12,4 x 11,5 meter (142,6 meter persegi) dan tinggi candi lebih kurang 9,3 meter.
Candi ini dibangun dengan menggunakan batu andesit sebagai bahan dasarnya. Candi ini juga disebut dengan candi boto (candi batu bata) karena terlihat seperti susunan-susunan batu bata merah. Komponen lain dari candi ini adalah pecahan yoni dan ambang pintu. Sebenarnya terdapat dua arca yang ada di candi ini, namun mungkin sudah dipindahkan ke museum Anjuk Ladang untuk menjaga estestika dan kemurnianya. Di obyek wisata ini terdapat pula batu bertulis yang memuat kata yang sangat dekat sekali dengan Nganjuk, yakni Anjuk Ladang. Lokasi wisata Candi Lor ini terletak di tengah-tengah persawahan warga. Sehingga kita bisa merasakan semilir angin sejuk di sela-sela padi yang mengalun senada dengan tiupan angin. Candi ini juga dikelilingi oleh beberapa pohon rindang yang semakin menambah kenyamanan pengunjung untuk menikmati sejarah kota  angin ini. Setelah tiba, kita akan disambut oleh seorang juru kunci ramah yang tidak segan bercerita tentang sejarah berdirinya candi Lor sebagai lambang sejarah utama Nganjuk.



Sejarah Candi Lor & Tradisi Masyarakat Sekitar     
Candi Lor merupakan salah satu peninggalan dari dinasti Isyana yang didirikan oleh Mpu Sendok yang merupakan kelanjutan dari kerajaan Medang kamulan. Sebelum Mpu sendok mendirikan kerajaan ini. Mpu sendok merupakan raja dari kerajaan mataram kuno. Sebelumnya, mataram kuno pusat kerajaannya berada di jawa tengah, namun karena ada beberapa faktor yang salah satunya adalah ancaman bencana alam dari gunung merapi. Maka, kerajaan ini dipindahkan ke  Jawa Timur yang kemudian di beri nama kerajaan Medang Kamulan. Kata medang merupakan nama lain dari Mataram sedangkan Kamulan berasal dari kata mula yang artinya yang awalnya.
Kemudian Mpu sendok pun mendirikan sebuah tugu di Anjuk ladang  dan punden berundak-undak sebagai tanda keberhasilannya yang kemudian disebut candi lor.Candi ini melambangkan perjuangan Mpu Sendok dalam melawan musuhnya dari Melayu yang akhirnya dimenangkan oleh Mpu Sendok. Mpu Sendok juga berjasa kepada masyarakat sekitar yang pada masa itu terbelit pajak. Mpu Sendok kemudian mampu membebaskan rakyat Anjuk Ladang dari pemaksaan pembayaran pajak. Mpu Sendok hanya meminta kepada rakyat Anjuk ladang merawat Jayastamba, yang merupakan tugu kemenangan Mpu Sendok atas Melayu. Hari kemenangan tersebut jatuh pada tanggal 10 April, yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Nganjuk. Meskipun dijadikan sebagai salah satu  pariwisata kabupaten Nganjuk, masyarakat sekitar masih banyak yang menggunakan candi ini sebagai sarana upacara adat,ritual, dan lain sebagainya. Masyarakat sekitar Nganjuk juga masih menghargai nilai-nilai budaya serta warisan sejarah tempat tinggal mereka sendiri dengan cara  ikut serta menjaga candi ini agar tetap lestari dan bisa dijadikan objek wisata yang indah dan diminati banyak orang.

Itulah sejarah singkat mengenai Candi Lor di kota Nganjuk ini. Semoga bermanfaat and thank you.


8 komentar:

Unknown mengatakan...

tempat wisata yang unik,
tapi sayang, meski saya orang Nganjuk saya malah belum pernah berkunjung kesana.

kunjungi website kami : kenali-negeri.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Lha kok sama yo mas bro....

angkisland mengatakan...

wah mantap thansk yah

aprillia.romerto.blogspot.co.id mengatakan...

waaaah saya juga, asli produk Nganjuk tapi belum pernah berkunjung kesana. kungjungi juga tulisan saya di romerto.blogspot.co.id

Unknown mengatakan...

masih banyak wisata nganjuk yg belum terekspos media lho contohnya banyak banget nganjuk bagian selatan sawahan khususnya air terjunya bertambah sekarang bukan sedudo aja lho hehehe....klo ga salah sekarang ada 6 air terjun cma utk kesana jalanya belum dibagusin kita bantu shear yuk biar jdi kota wisata kota nganjuk kita makasih

Unknown mengatakan...

Dari tempat tinggal saya cuma berjarak 500 meter saja , dan yg terbaru adalah perayaan / bersih desa pada tanggal 13, 14 , 15 okober 2017 , bravo budaya Indonesia

Unknown mengatakan...

Msh ad lg d candirejo yg belum d kenal, ad petilasan yg Jarang orang tau ,yg letaknya ad d belakang rumah warga , silahkan anda telusuri

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah saya sudah pernah mampir
Tolong dong diperhatikan dan dikembangkan

Posting Komentar